TERAS7.COM — Posyandu dengan penerapan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) mulai diterapkan di Desa Jambu Burung dan Pasar Jati, Kabupaten Banjar. Keduanya ditetapkan sebagai desa percontohan dalam upaya memperkuat layanan dasar berbasis masyarakat.
Program ini merupakan inisiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kesehatan Provinsi dan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Kalsel.
Penetapan dua desa percontohan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Tim Pembina Posyandu Kabupaten Banjar dengan menggelar rapat evaluasi dan koordinasi lintas sektor di Aula Barakat, beberapa waktu lalu.
Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Banjar, Hj Nurgita Tiyas, menekankan pentingnya sinergi antar dinas dalam menyusun model pelayanan yang menyentuh kebutuhan nyata warga.
“Dinas yang membidangi 6 SPM kami tugaskan membuat pertanyaan terukur untuk menggali keluhan warga, baik yang datang ke Posyandu maupun melalui kunjungan kader,” ujar Nurgita.
Hasil wawancara akan jadi dasar pemetaan kebutuhan mulai dari Posyandu hingga Puskesmas induk. Ia juga mendorong seluruh desa dan kelurahan belajar ke dua desa ini untuk meniru standar layanan dan sistem dokumentasi.
Kepala Dinas Kesehatan Banjar, Yasna Khairina, memaparkan sejumlah program yang dijalankan untuk memenuhi SPM bidang kesehatan, seperti pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, serta makanan tambahan lokal untuk balita kurang gizi.
“Kami juga lakukan skrining penyakit menular, tidak menular, sampai gangguan jiwa. Dukungan pambakal dan lurah sangat dibutuhkan,” tegasnya.
Rapat ini diharapkan menjadi langkah awal penguatan Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan dasar dan sistem deteksi dini kebutuhan masyarakat.
Sebelumnya, Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah Muhidin, melakukan sosialisasi Program Posyandu 6 SPM dengan mengunjungi Posyandu Jati 2 di Desa Pasar Jati.
Kehadiran istri Gubernur Kalsel tersebut menjadi simbol dukungan kuat pemerintah dalam menjadikan Posyandu sebagai pilar pembangunan masyarakat di tingkat akar rumput.
“Posyandu kini tidak hanya bicara soal timbang bayi atau imunisasi. Lewat 6 SPM ini, kita dorong Posyandu menjadi pusat layanan terpadu yang menjawab kebutuhan riil masyarakat,” ujar Hj Fathul Jannah.
Enam sektor dalam Program SPM Posyandu mencakup pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan dan permukiman, ketertiban dan perlindungan masyarakat, serta layanan sosial.
Ia juga menekankan peran penting kader Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan dasar desa dan mengajak semua pihak bersinergi untuk sukseskan program ini secara berkelanjutan.