TERAS7.COM – Teman tuli di Kota Banjarbaru mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) tentang pembelajaran bahasa isyarat Agama Islam. Kegiatan ini bertempat di Aula Gawi Sabarataan dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, beberapa waktu lalu.
Adanya pelatihan tersebut untuk pemenuhan hak yang sama bagi masyarakat disabilitas dalam menunutut ilmu khususnya ilmu agama. Baik nilai – nilai agama, bacaan sholat, surah pendek, dan mempelajari hukum tadjwidnya.
Bimbingan teknis ini menghadirkan Kyai Abu Khafi, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ashom Yogyakarta, sebagai narasumber utama. Kyai Abu Khafi dikenal luas karena dedikasinya dalam mengembangkan pendidikan inklusif di pesantrennya.
Materi yang disampaikan dalam bimbingan teknis ini meliputi:
Bacaan Sholat dalam Bahasa Isyarat: Memberikan panduan bagaimana melafalkan bacaan sholat dengan menggunakan bahasa isyarat sehingga teman tuli dapat lebih memahami dan menghayati ibadah sholat.
Pembelajaran Tajwid dalam Bahasa Isyarat: Mengajarkan kaidah-kaidah tajwid yang benar dalam bahasa isyarat agar teman tuli bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Isyarat dalam Bahasa Arab: Memperkenalkan berbagai isyarat dalam bahasa Arab yang digunakan dalam konteks keagamaan dan sehari-hari.
Selanjutnya Said Abdullah juga himbaukan kepada kepala pondok pesantren yang berhadir, bahwa pemerintah kota Banjarbaru akan mendanai apabila ada usdtadz atau ustadzah di Kota Banjarbaru ada yang ingin memperdalam cara pemberlajaran agama melalui bahasa isyarat.
“Silakan jika ada yang ingin belajar hal ini supaya Banjarbaru ada ustadz yang bisa (mengajar bahasa isyarat -red), pemko akan danai untuk proses belajarnya bahkan kalau mau keluar daerah,” himbaunya.
Acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi teman-teman tuli di Kota Banjarbaru, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan dengan lebih baik dan mendalam.
Dengan adanya bimbingan teknis ini, diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi dan aksesibilitas dalam pendidikan agama.