TERAS7.COM – Masyarakat Kalimantan Selatan, utamanya Kabupaten Banjar terkenal sangat menggemari beragam ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai yang ada di Kalimantan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai masakan tradisional yang menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat.
Tetapi kebutuhan masyarakat Kabupaten Banjar untuk mengkonsumsi ikan air tawar cukup tinggi, penangkapan ikan di sungai tidak sanggup lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, maka mulai diadakan kegiatan pembudidayaan ikan air tawar di penjuru Kabupaten Banjar sebagai solusi jitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang konsumsi ikan yang cukup tinggi.
Kabupaten Banjar sendiri memiliki luas lahan potensial untuk membudidayakan ikan air tawar sebesar 871,227 km² dengan total produksi ikan tawar pada tahun 2018 sebesar 60.870,48 ton pertahun, di mana sistem budidaya ikan terbesar dilakukan dengan budidaya ikan di dalam kolam dengan total produksi 49021,119 ton dan setengah produksinya berada di kecamatan Martapura sebesar 25805,11 ton.
Berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Perikanan Kabupaten Banjar tahun 2018 dan Wikipedia Indonesia, berikut ini adalah 4 jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Banjar dari yang teratas hingga terbawah.
Ikan Patin

Ikan patin yang termasuk dalam genus Pangasius dengan ciri utama berkumis ini berada pada peringkat pertama yang paling banyak dibudidayakan di Kabupaten Banjar. Ikan dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi ini diproduksi Kabupaten Banjar dengan total produksi 37795,483 ton, di mana daerah terbesar penghasil Ikan Patin berada di Kecamatan Martapura.

Bagi masyarakat Banjar, ikan patin termasuk ikan yang sangat digemari dan sering di masak dalam berbagai masakan, yang popular dan khas Banjar tentu saja Sayur Asam atau Gangan Asam Patin dan Patin Baubar atau Patin Panggang yang sangat lezat dan menggoyang lidah.
Ikan Nila

Ikan yang memiliki nama Oreochromis niloticus ini berada di peringkat kedua yang paling banyak dibudidayakan dan salah satu penyumbang ekonomi bagi Kabupaten Banjar, utamanya bagi pembudidaya ikan dengan total produksi sebesar 14598,784 ton dengan sentra penghasil nila tertinggi berada di Kecamatan Karang Intan 4757,053 ton.
Ikan yang berasal dari Afrika Timur ini dibawa masuk ke Indonesia sekitar tahun 1969 ini selain ikan yang cukup popular dibudidayakan, juga menjadi hama di setiap sungai dan danau karena kemampuan beradaptasinya pada lingkungan perairan di Indonesia dan sifatnya yang pemakan segala (omnivore) hingga banyak menggantikan ikan pribumi.

Bagi masyarakat Banjar, selain ikan patin, ikan nila sendiri cukup lazim di masak dalam berbagai masakan khas Banjar seperti Gangan Asam dan Nila Panggang, bahkan rasanya sangat gurih di lidah walaupun hanya di goreng biasa dan di makan dengan pelengkap sambal acan.
Ikan Lele

Lele atau orang Banjar menamakan dengan Ikan Pentet ini adalah ikan air tawar dengan nama ilmiah Clarias inig berada di urutan ketiga ikan yang banyak dibudidayakan karena mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya dan memiliki kemampuan untuk tetap hidup dan bergelar di luar air
Total produksi ikan lele yang dihasilkan oleh pembudidaya ikan di Kabupaten Banjar sebesar 3397,436 ton dengan daerah penghasil terbesar adalah Kecamatan Martapura dengan total produksi 1784,812 ton atau lebih dari sepertiga produksi Kabupaten Banjar.

Ikan lele sendiri cukup jarang ditemukan dalam masakan tradisional masyarakat Banjar, karena lebih banyak digunakan sebagai tatamba atau pengobatan untuk penyakit tertentu, akan tetapi lele lebih sering ditemukan dalam makanan khas masyarakat Jawa seperti pecel lele.
Ikan Mas
Ikan mas, ikan yang berada di peringkat ke empat dengan nama latin Cyprinus carpio ini bukanlah ikan asli Indonesia, karena di bawa dari China dan Eropa sekitar tahun 1920-an, walaupun begitu tetap memiliki nilai ekonomi tersendiri dan penyebarannya sudah keseluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Banjar.

Di Kabupaten Banjar, Ikan Mas yang diproduksi selama tahun 2018 sebesar 1338,8605 ton dengan daerah penghasil terbesar dan utama berada di Kecamatan Martapura dengan produksi 807,9 ton.
Ikan dengan penampilan khas bersisik dan mengkilap seperti emas ini cukup populer dalam berbagai masakan masyarakat Banjar seperti Gangan Asam dan Ikan Panggang seperti Ikan Nila.
Jadi mana yang anda suka?