TERAS7.COM – Yayasan Dompet Sedekah Peduli Batola kembali membantu warga yang membutuhkan, Minggu (23/01/2022) sore. Kali ini yang dibantu bocah perempuan bernama Naraya Widya Safitri (5 tahun).
Anak keempat dari pasangan Rudiani (52) dan Eni (42) yang beralamat di Desa Karang Dukuh Kecamatan Belawang ini menjalani operasi di kepala akibat terserempet sepeda motor.
Untuk meringankan biaya operasi, Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS, selaku Pembina Yayasan Dompet Sedekah Peduli Batola didampingi Ketua Yayasan Hj Harliani, Sekretaris Hery Sasmita, dan Bendahara H Saifudin membantu untuk pengobatan korban sebesar Rp10 juta.
Uang bantuan diserahkan bupati di kediamannya melalui paman korban Suharno disaksikan Kades Karang Dukuh Cahyo Utami Ningsih dan guru pengajar korban Alfi Kusnan.
“Kami berharap melalui bantuan ini bisa sedikit meringankan biaya pengobatan,” harap Bupati Noormiliyani sembari menyatakan turut prihatin atas penderitaan yang dialami Naraya Widya Safitri.
Noormiliyani menyatakan hanya bisa membantu ala kadarnya mengingat dana yang berasal dari donasi para ASN lingkup Pemkab Batola ini juga terbatas serta dicadangkan untuk membantu warga yang membutuhkan uluran tangan lainnya.
Sebelumnya, paman korban, Suharno menjelaskan, Naraya Widya Safitri, terserempet sepeda motor ketika bersekolah di TPA Raudhatul Jannah Desa Karang Dukuh, Selasa (18/01/2022), sekitar pukul 15.00 wita.
Sebelum kejadian, tuturnya, saat istirahat anak-anak berada di pinggir jalan. Namun tak lama berseleng melintas sepeda motor dan tersangkut kerudung Naraya hingga membuatnya terjatuh dan terseret.
Akibatnya, bocah perempuan itu pun lecet-lecet di tangan dan muntah-muntah.
Oleh ibunya, Naraya dibawa ke Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin. Namun setelah dilakukan CT-scan terdapat cedera di bagian belakang kepala dan harus dilakukan operasi.
Atas saran dokter korban pun dibawa ke RSUD Ulin dan telah dilakukan operasi, Sabtu (22/01/2022) malam.
Yang jadi permasalahan saat ini menyangkut biaya operasi dan perawatan. Orangtua korban tak bisa membayar karena tergolong tidak mampu. Sementara korban sendiri masih dalam perawatan di rumah sakit.
Kades Karang Dukuh, Cahyo Utami Ningsih mengutarakan, berdasarkan pihak rumah sakit biaya operasi dan perawatan Naraya tergolong besar mengingat korban tidak termasuk dalam pelayanan BPJS.
“Saya akan membicarakan masalah biaya korban kepada camat. Mudah-mudahan bisa dimasukan ke dalam BPJS Kesehatan agar bisa lebih ringan,” tutur Cahyo Utami Ningsih.
Sementara terhadap bantuan bupati, kades perempuan itu, atas nama pihak keluarga korban menyampaikan ucapan terima kasih karena dinilai sangat berarti terlebih saat ini keluarga korban sangat membutuhkan uluran tangan.