TERAS7.COM – Penampilan 9 grup rudat pada Senin (29/7) siang hingga sore membuka kegiatan Event Budaya Tahunan 2019 yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar di Halaman Kantor Disbudpar Banjar, Martapura.
Event Budaya Tahunan 2019 yang akan dilaksanakan selama 12 hari hingga 13 Agustus mendatang ini diisi oleh 6 festival kesenian Kabupaten Banjar, yaitu rudat, rebana, bekisah bahasa Banjar, maulid habsyi, bepantun dan sinoman hadrah.
Kepala Disbudpar Kabupaten Banjar, Haris Rifani mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan 74 Tahun Hari Kemerdekaan Indonesia dan 69 Tahun Hari Jadi Kabupaten Banjar.
“Event ini seluruhnya diikuti oleh kurang lebih 1500 orang peserta, tak hanya dari Kabupaten Banjar saja, tapi juga dari daerah lain di Kalimatan Selatan dan semakin bertambah. Untuk pemenang akan mendapatkan uang pembinaan dengan total seluruhnya 69 juta rupiah,” ungkapnya.
Haris Rifani berharap ke depan Festival seperti ini dapat dilaksanakan terus menerus dan peserta yang mengikuti event ini meningkat jika dilaksanakan di tahun mendatang.
Bupati Banjar, H. Khalillurrahman atau akrab disapa Guru Khalil saat membuka event ini mengatakan penampilan kesenian daerah sangat bagus dan harus dilestarikan.
“Kesenian daerah kita ini harus dipertahankan dan dilestarikan sehingga kita tidak terpengaruh dengan kebudayaan luar yang bisa merusak. Mempertahankan budaya dan kesenian kita sendiri dapat membuat kita bertahan. Harapannya tahun-tahun yang akan datang kesenian yang islami seperti ini dapat diteruskan,” terangnya.
Usai penampilan 9 grup rudat, pemenang festival kesenian rudat ini langsung diumumkan oleh dewan juri yang terdiri atas Humaidi Saleh, Mukhlis Rahman dan Abdul Rasyid.
Pemenang festival kesenian rudat putera diraih oleh Grup Karya Baru dari Sungai Batang Ilir, disusul posisi kedua oleh Grup Sekar Baintan Putera dari Pesantren Hidayatullah Martapura dan posisi ketiga Grup Miftahussalam dari Pesayangan Utara.
Sedangkan dari katagori rudat puteri diraih Grup Kurihing Langkar dari MAN 3 Banjar, Gambut, disusul posisi kedua oleh Grup Sekar Baintan Puteri dari Pesantren Hidayatullah Martapura dan posisi ketiga diraih Grup Banatul Khadijah dari Tanjung Rema.
Ketua Dewan Juri, Humaidi Saleh mengungkapkan ada 5 komponen yang menjadi penilaian dari juri untuk menentukan pemenang dalam festival kesenian rudat ini.
“Yang pertama adalah kreatifitas, lalu kekompakan dalam penampilan. Lalu busana yang dikenakan, adab dan terakhir syair atau lagu yang dimainkan,” jelasnya.
Busana yang kurang bagus, kurang kekompakan syair dan penampilan syair yang tak seimbang sangat mempengaruhi penilaian para juri.
“Yang sangat diperhatikan adalah kekompakan dan gerakan. Rudat kelihatan seperti tari saman dari Aceh, namun punya perbedaan karena rudat ini tergantung pada kreatifitas berkreasi para penarinya. Ini ciri khas kesenian rudat Kabupaten Banjar,” urainya.
Sementara Koordinator Grup Kurihing Langkar, Afwah mengatakan sangat senang atas prestasi yang diraih oleh grup binaannya ini.
“Alhamdulillah pada hari ini kami mendapatkan juara pertama dalam festival ini. Pada tahun sebelumnya grup kami juga mendapatkan juara pertama. Mudahan tetap terus berlanjut lagi,” kata Guru MAN 3 Banjar ini.
Afwah mengungkapkan hasil yang diraih Grup Kurihing Langkar ini karena gotong-royong dan kerja keras serta kesabaran dalam menghadapi tantangan.
“Kerja keras dan kesabaran dalam menghadapi tantangan merupakan kiat grup kami meraih juara. Yang pasti kami berusaha memberikan penampilan yang terbaik,” ujarnya.