TERAS7.COM – Beberapa waktu lalu, Komisi III DPRD Kota Banjarbaru melakukan kunjungan ke Pasar Bauntung baru di Jalan RO Ulin, tepatnya di eks Lapangan Sepakbola H Idak, untuk melihat langsung kondisi pasar tersebut.
Ternyata, mereka mendapati Pasar Bauntung Banjarbaru yang baru mengalami sejumlah kerusakan pada infrastruktur bangunan, seperti pada beberapa keramik lantai retak, air yang tergenang di los ikan, dan kebocoran pada atap.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru Banjarbaru, Abdussamad mengatakan bahwa mereka melalui kontraktor akan bertanggung jawab akan hal ini.
Karena, menurutnya kerusakan ini masih merupakan tanggung jawab kontraktor karena termasuk dalam masa pemeliharaan bangunan selama 1 tahun.
“Sebetulnya permasalahan ini sudah kita atasi kalau timbul lagi permasalahan (baru), kita pasti tanggung jawab, dan kita pasti perbaiki,” ucapnya.
Seperti kerusakan pada sejumlah keramik lantai di luar bangunan pasar yang retak, dikatakan Abdussamad ini merupakan kali ketiga terjadi.
Kerusakan ini, menurutnya akibat mobil angkutan barang yang kerap kali singgah di bagian depan bangunan pasar, sehingga keramik lantai retak karena dilalui oleh kendaraan berat.
“Sehari diperbaiki rusak lagi, harusnya dikeringkan dulu selama beberapa hari, dan juga harusnya yang lewat disitu bukan kendaraan berat, seperti mobil angkutan barang itu harusnya lewat belakang,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya sering kali permasalahannya datang dari pedagang sendiri, karena tidak sabaran dan membuka penutup tempat yang diperbaiki, lalu terjadi kerusakan kembali akibat keramik yang belum kering sepenuhnya.
Terkait atap yang bocor, Abdussamad mengatakan pihaknya juga telah melakukan perbaikan, menurutnya ini diakibatkan sambungan di atap yang kurang rapat.
“Kalau atap bocor itu sudah kita perbaiki juga, sebenarnya itu cuman rembes sedikit aja, karena di sambungan-sambungan di atap itu ada yang tidak rapat,” terangnya.
Kemudian, untuk genangan air yang ada di los ikan, dikatakan Abdussamad juga telah pihaknya perbaiki, dan saat ini tinggal tahap finishing atau dirapikan.
“Memang di salah satu jalur di Los itu ada yang tidak memiliki (salurannya), dan itu sudah kita tambahkan,” katanya.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa fungsi satu tahun masa pemeliharaan ini ialah untuk melihat kerusakan apa yang terjadi dan bisa untuk diperbaiki.
“Kerusakan bukan salah kontraktor juga kan, seperti tadi seharusnya tidak boleh dilewati mobil angkutan barang, malah dilewati, tapi tetap saja ini dibebankan ke kontraktornya,” ujarnya.
“Kemudian, seperti pedagang yang membersihkan ikan, kalau sesuai konsep pasar itu tidak boleh didalam. Jadi tidak semuanya murni kesalahan kontraktor,” sambungnya.
Kerusakan yang dialami Pasar Bauntung yang baru sejauh inipun menurut Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Banjarbaru, termasuk relatif ringan.
Masa pemeliharaan Pasar Bautung oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru akan berakhir pada bulan Desember, setelahnya akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru.