TERAS7.COM – Peredaran gelap narkoba semakin bervariatif, baru-baru ini di Jakarta Barat ditemukan narkoba golongan I jenis sabu-sabu berbahan dasar cair dalam liquid vape atau cairan perasa rokok elektrik.
Tentunya, penyebaran narkoba jenis sabu cair dengan cara baru ini dapat membahayakan masyarakat, khususnya pengguna vape atau rokok elektrik tersebut.
Untuk di Kota Banjarbaru, Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat menyatakan, sampai saat ini belum ditemukan adanya peredaran sabu cair dengan modus dimasukkan ke dalam liquid vape.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BNN Kota Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta saat dijumpai awak media di ruang kerjanya. Senin (27/02/2023).
“Kalau untuk saat ini belum ada kita dengar informasi peredarannya di Kota Banjarbaru, tapi kalau ada informasi bisa untuk kita tindak lanjuti,” ujarnya.
Ia mengaku juga mendengar informasi penyebaran sabu cair dalam liquid vape yang terjadi di Jakarta Barat, maka dari itu, saat ini pihaknya tengah melakukan pemetaan toko-toko vape di Kota Banjarbaru.

“Dengan adanya informasi tersebut, anggota kita saat ini sedang memetakan toko-toko vape yang ada di Banjarbaru,” ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya akan membentuk tim gabungan untuk menindaklanjuti dan memastikan tidak adanya peredaran sabu cair dalam liquid vape di Kota Banjarbaru.
Kemudian, pihaknya juga akan mengimbau penjual liquid yang ada di Kota Banjarbaru untuk tidak terlibat dalam menggunakan, maupun menjual barang haram tersebut.
“Yang pasti himbauannya, agar tidak terlibat terkait dengan peredaran dan penggunaannya,” imbau Kepala BNN Kota Banjarbaru.

Senada, Sub Koordinator Rehabilitasi BNN Kota Banjarbaru, dr. Daryl Alfitri mengimbau agar masyarakat bisa lebih teliti lagi dalam membeli, guna menghindari adanya kandungan narkoba dalam liquid vape.
“Masyarakat sebelum membeli bisa melihat lagi, apakah ada izinnya atau tidak dari dinas kesehatan, BPOM maupun MUI, karena kalau ada label tersebut pasti diuji sebelum diedarkan,” imbau dr. Daryl.
Meski tidak ada di Kota Banjarbaru, dr. Daryl juga turut meminta masyarakat agar bisa lebih waspada, terhadap bahaya narkoba yang semakin bervariatif modus peredarannya.
“Karena namanya peredaran narkoba, segala cara pasti diupayakan, jangan di rokok elektrik, dulu di makanan pun ada, jadi masyarakat sebaiknya bisa waspada,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang karyawan toko vape di Kota Banjarbaru, Diarahman mengaku sudah mendengar adanya informasi mengenai peredaran sabu cair dalam liquid vape.

Namun dirinya memastikan, di toko vape tempatnya bekerja, liquid yang dijual tidak ada yang mengandung barang haram tersebut.
“Pernah dengar isunya, tapi kalau untuk menjual di toko tidak, karena itu kan barang tidak baik,” katanya.
Lanjut Diarahman, untuk di toko vapenya bekerja ini, tidak pernah ia mendapatkan oknum yang menawarkan liquid dengan campuran sabu cair tersebut.
Akan tetapi, secara pribadi saat tengah nongkrong bersama teman-temannya, ia mengaku pernah ditawari orang tak dikenal liquid berisikan sabu cair, namun ditolaknya.
“Pernah waktu kumpul lagi makan sama teman ditawarin (liquid berisikan sabu cair -red), isinya per sepuluh mili liter dalam satu botol,” pungkasnya.
Oleh karena itu, dengan adanya peredaran narkoba yang kian hari semakin bervariatif ini, alangkah baiknya masyarakat bisa lebih bijak lagi dalam membeli barang apapun, termasuk liquid.
