Kisah Awal Perjalanan Wawan Wirawan
Ia masih ingat, Saidan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjar menambahkan, Wawan juga sering sekali datang ke rumahnya untuk berdiskusi, sampai sampai istrinya dan istri Wawan sudah seperti kakak beradik.
“Ia juga sering meminta pendapat saya, baik seperti saat ia mencalonkan diri menjadi Caleg, dan banyak lagi,” Saidan menyambung cerita seolah tidak akan pernah habis.
Semangat Wawan Wirawan juga diceritakan oleh kakak kandungnya Agus, yang mana sejak kecil Wawan adalah seorang anak yang pintar di bangku sekolah, sejak di Sekolah Dasar hingga MTsN ia selalu meraih peringkat kelas.
“Sejak SD sampai Tsanawiyah Wawan tidak pernah tidak mendapat peringkat juara kelas, sejak kelas 1 SD hingga lulus Tsanawiyah selalu mendapat rengking 1 dan 2.” ungkap Agus yang di hubungi via telepon genggam.

Pernah saat itu, lanjut Agus bercerita, Wawan mendapatkan nilai 8 pada mata pelajarannya disekolah, ia pun mempertanyaka kepada dirinya sendri dimana nilai 2 yang hilang.
Saat dulu, di salah satu Pondok pesantren Barabai, Wawan juga disenangi oleh ustadz, sikap rendah hati dan menghormati orang yang lebih tua menjadikan dirinya menjadi salah seorang yang disayangi di Pondok pesantren. Wawan tidak segan-segan mengambil sendal Ustadznya dan mengantarnya, tanpa sempat sang ustadz berjalan mengambil sendal, Wawan lebih dulu membawa sendal itu ke kaki sang ustadz dan membawakan kitab mengantarnya menuju kantor.